Selasa, 12 Agustus 2014

One Day Goes to Pulau Umang

Oleh : Mega Mendung

Pingin liburan tapi duit pas-pasan tak menjadi halangan dan hambatan buat mewujudkan hasrat hati. Syukur alhamdulillahnya sebagian besar temen-temen w tipe fighting so bersama 4 orang teman mencoba touring ke Pulau Umang. Berbeda dari touring-touring motor lainnya yang notabene didominasi sama motor-motor besar, touring saat itu kita kasih nama "touring cantik" soalnya cuma pake motor bebek dan kebanyakan istirahat di jalan.

Sebut saja personil yang berangkat saat itu, w, Pia, Dede, Digi dan Argan. Kita janjian berangkat jam 4 subuh biar nyampe daerah Sumur, Lebak ga kesiangan dan bisa balik lagi ke Cilegon tepat waktu. Eh apa dikata janji tinggalah janji soalnya baru bisa cusss sekitar jam 6. Dan perjalanan pun dimulai...

Berbekal GPS (karena tak satu pun yang tau rutenya) kita mulai menyusuri via jalur Pantai Anyer. Semilirnya angin pagi menambah semangat touring cantik kali ini. W sih duduk manis karena hanya di bonceng. Salut buat Ya, satu-satunya cwe yang bawa motor sendiri (upss cwenya kan cuma dua. w sama Ya aja heheh..).

Ini dia Pia, si wanita tangguh. Mengendarai motor dari Cilegon-Sumur n Sumur-Cilegon.



Setelah melalui rute Citeurup-Cigeulis-Cibaliung-Cimanggu akhirnya sampai juga di daerah Sumur. Bukan perkara mudah nih buat sampe Sumur, niat hati mengambil rute pendek sesuai arahan GPS eh malah melalui jalanan super rusak. Jalannya berbatu dan banyak kubangan. Setelah di total perjalanan pergi sampai 6 jam.

Di daerah Sumur kita ke pos Umang Resort membeli tiket penyeberangan dengan harga Rp 100 ribu per orang bolak-balik.

Di pos Umang Resort :




Dari pos kita bisa melihat Pulau Umang karena jaraknya memang dekat. Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya penyeberangan dimulai dengan menggunakan perahu. tak lebih dari 10 menit kita sampai, "ya here Pulau Umang". So amazing saat kaki menginjak pasir pantai Pulau Umang yang lembut dan berwarna putih, pemandangan cottage dengan atap berbentuk cangkang umang. Pulau kecil yang hanya menghabiskan waktu 15 menit untuk diputari ini cukup cantik di pandang mata. Masih banyak karang sih di kanan, kiri dan belakang pulau.

Pasir putih di Pulau Umang :





Pose di awal kedatangan :





Karena harga sewa kamarnya mahal, numpang poto aja deh hehee




Sebenernya banyak hal yang bisa dilakukan di Pulau Umang, kaya snorkeling, bermain jet ski sampai banana boat. Tapii karena dari awal kita hanya liburan minimalis so hanya duduk manis menikmati semilir angin dan ombak di tepi pantai setelah keliling  foto-foto (bagi kita yang terpenting dalam suatu perjalanan adalah FOTO) . Eh kita juga dapat saung gratis sekaligus welcome drink loh.

Saung Gratisnya nih :



Pose-pose narsis selanjutnya....





Puas main kita memutuskan untuk segera kembali menyeberang pulang. Soalnya lalu lintas penyeberangan dibatasi hanya sampai jam 5 sore saja. Saat sudah bersiap-siap untuk pulang tiba-tiba hujan lebat, langit gelap, angin kencang, mirip-mirip badai gitu. Terpaksa kita tunda dulu kepulangan sekitar satu jam. Fix hujan berenti dan langit kembali terang, penyeberangan kali ini pakai jet. Cihuyyy serasa aktor film bertema mavia yang lagi ngejar-ngejar musuh di lautan, hehehe...

Tak sampai 5 menit, cliiiingg sampai di sandaran dan istirahat sejenak di pos Umang Resort. Setelah itu perjalanan pulang ke kota tercinta di Cilegon City dimulai. Perjalanan pulang pun kembali memakan waktu 6 jam lantaran sering istirahat di jalan. So amazing day lah saat itu. Touring cantik melelahkan yang terbayar dengan kepuasan. :D

Senin, 11 Agustus 2014

Ratu Galau Jalan-Jalan

Sempet kehilangan arah lebih dari satu tahun akhirnya bisa kembali melanjutkan karya yang telah tertunda. Sepanjang detik, menit, jam, hari, minggu, bulan tersebut berbagai kisah kembali terjadi. Mulai dari kisah kasih (bukan) di sekolah hingga kisah pencarian pekerjaan yang semakin bikin galau. Ya, julukan Ratu Galau sepertinya masih saja melekat. Sering mengelak dan melawan tapi sepertinya takdir berkata lain. 

Sekilas kisah di tahun 2013. Tahun nan indah meski didominasi dengan status jomblo (tetep eimmm.. hehehe). Sejuta kenangan di tahun tersebut masih melekat di hati dan pikiran karena banyak pengalaman baru yang kelak menjadi warna warni cerita buat anak cucu kelak. Berpetualang dan berkelana masih menjadi tema hidup. Seengganya di Maret 2013 dengan budget minim bisa terbang ke Kuala Lumpur, lebih dari 3 hari ngubek-ngubek negeri jiran. Nginep di hotel murah, makan di restaurant India sampe nyasar di jalan jadi kenangan tersendiri. Apalagi dengan modal nekat dari KL w bersama tiga teman lainnya ke Singapur naik kereta api. Huduhhhh pengalaman yang sangat menyenangkann.

Kuala Lumpur


Singapura

Sayangnya, beberapa hari tiba di Indonesia foto-foto yang ada di handphone terpaksa di relakan lenyap lantaran di copet di angkot alias angkutan umum. Ya sudahlah apa boleh buat semua harus diterima dengan ikhlas. Petualangan pun masih terus berlanjut, pada bulan-bulan selanjutnya giliran Gunung Pulosari yang w daki, dataran tinggi Dieng yang dinginnya minta ampun, kunjungan ke Kota Surabaya, berwisata ke Bromo, mampir ke Malang, Pantai Sawarna bersantai ke Tanjung Lesung, touring ke Pulau Umang dan lainnya.

Dieng

Bromo

Pantai Sawarna



Tanjung Lesung


Seengganya perjombloan di tahun 2013 masih di warnai dengan indahnya jalan-jalan (iyeayyyy *ceritanya mah seneng gitu).